Surat Ash Shaffat Ayat 99-111
Dan Ibrahim
berkata:"Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan Dia akan memberi
petunjuk kepadaku. Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang Termasuk
orang-orang yang saleh. Maka Kami beri Dia khabar gembira dengan seorang anak
yang Amat sabar. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha
bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku Sesungguhnya aku
melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa
pendapatmu!" ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang
diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku Termasuk orang-orang
yang sabar". Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan
anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ). Dan Kami panggillah
dia: "Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu.
Sesungguhnya Demikianlah Kami memberi Balasan kepada orang-orang yang berbuat
baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak
itu dengan seekor sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk Ibrahim itu
(pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang Kemudian, (yaitu)"Kesejahteraan
dilimpahkan atas Ibrahim". Demikianlah Kami memberi Balasan kepada
orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ia Termasuk hamba-hamba Kami yang
beriman.
Pelaksanaan Bimbingan Konseling
dengan Teknik Pendekatan Eklektik
Eklektisisme
adalah pandangan yang berupaya menyelidiki berbagai sistem, metode, teori, atau
doktrin, dengan maksud untuk memahami dan menerapkannya dalam situasi yang
tepat. Eklektik berupaya mempelajari teori-teori yang ada dan menerapkanya
dalam situasi konseling yang tepat. Dengan demikian teknik ini membawa
konseling ke dalam kerangka kerja yang lebih luas, tidak terbatas pada suatu
pendekatan, melainkan pendekatan yang integratif dari berbagai pendekatan.
Maka, untuk dapat memilih teknik mana yang paling baik dan cocok dengan situasi
yang ada, konselor haruslah memiliki banyak pengalaman dalam praktek, dan
tentunya pengetahuan tetang berbagai macam teknik.
Hubungan antara Ayat dengan Teknik
Dalam surat
ash Shaffat ayat 99-111, kita belajar akan kesabaran dan keshalihan Ibrahim as.
dan anaknya Ismail as. dalam menghadapi cobaan berupa perintah dari Allah swt.
Ibrahim yang telah sekian lama tidak dikaruniai anak meminta kepada Allah
dengan disertai sebuah nadzar. Maka dikabulkanlah permintaan tersebut.
Setelahnya Ismail beranjak dewasa, Ibrahim diingatkan kembali tentang nadzarnya
melalui mimpi di tidurnya, maka ia pun membenarkan mimpi tersebut datang dari
Tuhannya. Maka ia mendiskusikan dengan puteranya Ismail, dan Ia pun membenarkannya dan bersedia untuk disembelih
sebagai pembayaran nadzar ayahnya. Maka Ibrahim dan Ismail mempersiapkan segala
sesuatunya. Hingga telah tiba saatnya penyembelihan, Allah berfirman dan
mengakui keshalihan dan kesabaran kedua hamba-Nya tersebut. Kemudian Dia
memerintahkan untuk mengganti Ismail dengan hewan sembelihan yang besar
(kambing). Dan selanjutnya, berawal dari sinilah disyariatkannya ibadah qurban.
Teknik
eklektik dalam kisah di atas, tergambarkan dengan penyesuaian kesepakatan yang
dilakukan antara Ibrahim dan Ismail untuk melakukan nadzar. Selanjutnya,
penyesuaian diberikan oleh Allah dengan memerintahkan untuk mengganti Ismail
dengan hewan sembelihan yang besar. Karena meskipun kasus yang hendak dilakukan
oleh Ibrahim untuk membayar nadzarnya itu benar (karena hukum membayar nadzar
adalah wajib), namun tetaplah membunuh manusia tidak dibenarkan dalam Islam. Karena dalam nash yang lain juga Islam
melarang pembunuhan manusia. Sehingga dalam hukum Islam, hukum nadzar yang
melanggar syari’at adalah haram. Dengan penyesuaian yang diberikan Allah itu,
maka terbentuklah syari’at ibadah qurban dengan hewan tertentu, bukan dengan
manusia, atau anak kandung yang dimiliki seseorang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar